Beberapa hari ini seringkali ditanya teman masalah proposal tesis, ngetik proposal saja kok di-coding. Ini lho proposal-proposalku, ngapain situ yang repot hehehe… Itu hanya jawaban ngasal sih, sebenarnya semua ini berawal dari ketidakmampuan saya membeli lisensi software berbayar untuk manipulasi dokumen. Saya rasa tidak perlu disebutkan produknya apa, semua orang juga sudah tahu. Lho, tapi kan ada software pengolah dokumen yang free (free dalam pengertian orang Indonesia). Hehehe… saya rasa software tersebut belum layak untuk dijadikan pengganti, kecuali hanya digunakan untuk sekedar membaca dokumen. Tetapi bukankah di kampus tempat saya kuliah, tersedia lisensi software pengolah dokumen tadi. Perlu diingat kembali, lisensi yang dimaksud hanya berlaku selama kita masih berstatus mahasiswa dan untuk kebutuhan kuliah. Apakah kita mau selamanya kuliah di sana? Tentu tidak bukan :D. Muncul lagi satu pertanyaan, bukankah software yang sudah ter-install tetap bisa dijalankan dengan normal walaupun kita sudah tak lagi berstatus mahasiswa? Memang softwarenya ga ada masalah bro, tapi dimana hati nurani kalian :p Hubungan antar manusia ada istilah tata krama, hal ini juga berlaku antara manusia, software dan vendor. Hal ini mungkin dulu pernah diajarkan ketika mata kuliah Etika Profesional, walaupun sih cuma dapat nilai B.
Apakah cara yang saya pilih ini efisien? Tentu saja tidak, karena hal ini merupakan hal yang baru. Sesuatu yang tak pernah diajarkan di dunia perkuliahan. Apakah saya seseorang yang ahli coding? Sekali lagi saya jawab, tidak sama sekali. Ngoding saja masih lirak-lirik codingan orang lain. Terus apa yang saya cari? Sesuatu itu adalah keberkahan, saya tidak mau mengambil hak orang lain. Apalagi saya hidup di dunia IT itu sendiri, sungguh suatu ironi ketika saya harus mencuri hak saudara saya. Jika makanan saja kita diperintahkan harus bersumber dari sesuatu yang halal dan baik. Kita sering kebakaran jenggot membaca produk makanan yang mengandung babi, tapi kenapa kita masih nyantai ketika kita masih menggunakan software bajakan. Sekian tulisan hari ini, tulisan ini ditulis dalam keadaan tertekan karena proposal yang tak kunjung kelar 😀